Studies in recent years, concluded that conflict with parents, fights among kids, crime on young generation, it has connection with watching TV. Then, for children who like watching a mystical program, they will grow up to be a frightening person, and when they adult, they will make a decision solely on emotion only. Watching TV also will reduce their ability to entertain their selves and crippling his ability to express a logical opinion. However, how many the influence of TV, what is it good or bad for mental development of children, this is determined by the amount of guidance and supervision of children who watch TV.

As we know that the kids like watching TV. If they have watched it, they can watch it until a long time. In a study of children on pre-school, show greater interest in the TV than study. It caused because they more stay at home than play with their friend in out of house. So it is more dangerous for the development of child if they are not controlled. Because they are directly included if they see something and believe without selected first. They will be easier to record the things that are fun. This happens because they do not have the experience, and in their minds there is no filter program. The influence of TV toward children development, it is determined by the amount of guidance and supervision of children who watch TV. And the people who do this are the parents of their own. By guiding the child when watching TV not only keeps children from bad influences but also it will make a good communication between children and parents.

Until now we know that the most of TV programs show the program that containing about crime, seizure of property, pornography and porno action, mystical impressions, hedonistic culture, and etc. If our children every day served with the program, it will make our children not only as a child who is not intelligent but also disturbed personality. Be careful for children who always watch mystical program for a long time, it will be very influential on the child’s personality. Children will grow up to be a frightening people and than when they have been adult, they will make a decision solely on emotion only because the program makes neocortex in their brain to be blunt.

Another effect if the child often uses their time only to watch TV is going to reduce his ability to entertain themselves and crippling his ability to express a logical opinion. Because the television replace their active playing by being passive. Whereas playing will make motor and sensory nerves work would inflame so will enhance physical ability, language skills and the ability to interact with the child’s social environment, they will try to give each other.

Beside of the program, we must be careful to the advertisement. Because the ads are going to make the kids be a consumerism and waster person. When we guide our children when watching TV, we must to select TV programs. And if there is a program that is not suitable with our children do not turn on the television. Select the video games or movies that contain elements of education and promote social values as an example of an Islamic film. When we choose a film that will be watched, we must also invite our child to discuss about good and bad the film that we watch.

Connect the television program which we watch to the experiences of your own or your child. And explain about the intentions of the ads, and the ways that used to sell these products. One thing that should be remembered that tugas of parents is to guide not to prohibit. So make a good connection between children and parents with a dialogue and communication so that the child will eventually understand and even asked for consideration and advice from parents.

BAB I

PENDAHULUAN

Setelah dipahami pengertian, landasan, fungsi, dan prinsip-prinsip, serta orientasi dan ruang lingkup pelayanan bimbingan dan konseling, bab ini membahas tentangjenis layanan dan kegiatan-kegiatan konseling. Layanan orientasi dan informasi, penempatan dan penyaluran, bimbingan belajar, konseling perseorangan, bimbingan dan konseling kelompok, seta kegiatan penunjang, dibicarakan secara khusus.

Untuk setiap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling bab ini menyajikan uraian tntang pengertian, tujuan, pokok –pokok layanan atau kegiatan, kemungkinan pelaksanaannya, dan hal-hal khusus yang perlu mendapat perhatian berkenaan dengan layanan atau kegiatan itu. Uraian itu diharapkan dapat menjadi dasar dan titik tolak pembahasan tentang layanan dan kegiatan yang dimaksudkan, yang selanjutnya akan ditindak lanjuti denag pendalaman dan pengembangan keterampilannya dalam pembahasan dan pelatihan tersendiri.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Layanan Orientasi

1. Makna Layanan Orientasi

Layanan orientasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap peserta didik (terutama orang tua) memahami lingkungan (seperti sekolah) yang baru dimasuki peserta didik, unutuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik dilingkungan yang baru ini.

2. Tujuan Layanan Orientasi

Layanan orientasi bertujuan untuk membantui individu agar mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau situasi yang baru. Dengan perkataan lain agar individu dapat memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari berbagai sumber yang ada pada suasana atau lingkungan baru tersebut. Layanan ini juga akan mengantarkan individu untuk memasuki suasana atau lingkungan baru.

3. Isi Layanan Orientasi

Materi kegiatan layanan orientasi menyangkut:

  1. Pengenalan lingkungan dan fasilitas sekolah.
  2. Peraturan dan hak-hak serta kewajiban siswa.
  3. Organisasi dan wadah-wadah yang dapat membantu dan dapat meningkatkan hubungan social siswa.
  4. Kurikulum dangan seluruh aspek-aspeknya.

4. Teknik Layanan Orientasi

Teknik layanan orientasi terdiri dari:

  1. Format lapangan

Format ini di tempuh apabila peserta layanan(siswa) melakukan kegiatan keluar kelas atau ruangan dalam rangka mengakses objek-objek tertentu yang menjadi isi layanan.

  1. Format klasikal

Dengan format ini, kegiatan layanan orientasi dilaksanakan didalam kelas atau ruangan.

  1. Format kelompok

Secara umum polanya sama dengan format klasikal, yaitu dilakukan secara berkelompok dan terdiri atas sejumlah peserta yang terbatas, misalnya lima sampai delapan orang.

  1. Format individual

Berbeda dengan format kelompok, format ini merupakan format khusus dilakukan terhadap individu-individu tertentu.

  1. Format politik

Dengan format ini, konselor atau pembimbing berupaya menghubungkan dan mengaktifkan pihak-pihak diluar peserta layanan unuk memberikan dukungn dan fasilitas yang memudahkan pelaksanaan layanan dan menguntungkan peserta layanan.

Dengan format diatas, layanan orientasi bias dilaksanakan dengan teknik-teknik:

  1. Penyajian, yaitu dengan melalui ceramah, Ttanya jawab, dan diskusi.
  2. Pengamatan, yaitu melihat langsung objek-objek yang terkait dengan isi layanan.
  3. Partisipasi, yaitu dengan melibatkan diri secara langsung dalam suasana dan kegiatan, mencoba, dan mengalami sendiri.
  4. Studi dokumentasi, yaitu dengan membaca dan mempelajari berbagai dokumen yang terkait.
  5. Kontemplasi, yaitu dengan memikirkan dan merenungkan secara mendalam tentang berbagai hal yang menjadi isi layanan.

5. Pelaksanaa Layanan Orientasi

Proses atau tahap layanan orientasi adalah sebagai berikut:

  1. Perencanaan.
  2. Pelaksanaan.
  3. Evaluasi.
  4. Analisis hasil evaluasi.
  5. Tindak lanjut.
  6. Laporan.

B. Layanan informasi

1. Makna Layanan Informasi

Layanan informasi yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan penagruh yang besar kepada peserta didik(terutama orang tua) dalam menerima dan memahami informasi(seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan sehar-hari sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat.

2. Tujuan Layanan Informasi

Layanan informasi bertujuan agar individu(siswa) mengetahui menguasai informasi yang selanjutnya dimanfaatkan untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan perkembangan dirinya. Layanan informasi juga bertujuan pengembangan kemandirian.

3. Isi Layanan Informasi

Secara lebih rinci, informasi yang menjadi isi layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalh:

  1. Informasi tentang pengembangan diri.
  2. Informasi tentang hubungan antarpribadi, sosial, nilai-nilai(values) dan moral.
  3. Informasi tentang pendidikan, kegiatan belajar, dan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  4. Informasi tentang dunia karir dan ekonomi.
  5. Informasi tentang sosial budaya,politik, dan kewarganegaraan.
  6. Informasi tentang kehidupan berkeluarga.
  7. Informasi tentang agama dan kehidupan beragama beserta seluk beluknya.

4. Teknik Layanan Informasi

Layanan informasi dapat diselenggarakan secara langsung dan terbuka oleh pembimbing atau konselor kepada seluruh siswa di sekolah.

Beberapa teknik yang biasa digunakan untuk layanan informasi adalah:

  1. Ceramah, Tanya jawab dan diskusi.
  2. Melalui media, seperti alat tulis,media gambar,dll.
  3. Acara khusus, misalnya “hari tanpa asap rokok”, “hari kebersihan lingkungan”, dll.
  4. Nara sumber. Layanan informasi juga bisa diberikan kepada peserta layanan dengan mengundang nara sumber(manusia sumber).


C. Layanan Penempatan dan Penyaluran

1.Makna Layanan Penempatan dan Penyaluran

Layanan penempatan dan penyaluran adalah layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik memperoleh dan penyaluran yang tepat sesuai dengan potensi, bakat, dan minat serta kondisi pribadinya.

2. Tujuan Layanan Penempatan dan Penyaluran

Layanan penempatan dan penyaluran bertujuan supaya siswa bisa menempatkan diri dalam program studi akademik dan lingkup kegiatan nonakademik yang menunjang perkembangan serta semakin merealisasikan rencana masa depan. Dengan kata lain, layanan penempatan dan penyaluran bertujuan agar siswa memperoleh tempat yang sesuai untuk pengembangan potensi dirinya.

3. Isi Layanan Penempatan dan Penyaluran

Materi kegiatan layanan penempatan dan penyaluran meliputi:

  1. Penempatan kelas siswa, program studi/jurusan dan pilihan ekstrakurikuler yang dapat menunjang pengembangan sikap, kebiasaan kemampuan, bakat,dan minat.
  2. Penempatan dan penyaluran dalam kelompok sebaya, kelompok belajar, dan organisasi kesiswaan serta kegiatan sosial disekolah.
  3. Membantu dalam kegiatan program khusus sesuai dengan kebutuhan siswa, baik pengajaran, perbaikan maupun program pengayaan dan seleksi masuk perguruan tinggi melalui jalur PMDK/UMPTN.
  4. Menempatkan dan menyalurkan siswa pada kelompok yang membahas pilihan khusus program studi sesuai dengan rencana karier.

D. Layanan Bimbingan Belajar(Pembelajaran)

Layanan bimbingan belajar adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspekl tujuan dan kegiatan belajar lainnya, sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan kesenian.

Bimbingan belajar merupakan salah satu bentu layanan bimbingan yang penting diselenggarakan disekolah. Pengalamnan menunjukkan bahwa kegagalan disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi. Sering kegagalan itu terjadi disebabkan mereka tidak mendapat layanan bimbingan yang memadai.

Materi kegiatan layanan bimbingan belajar meliputi:

  1. Mengembagkan pemahaman tentang diri, terutama pemahaman sikap, sifat, bakat, minat, kekuatan-kekuatan dan penyuluran, kelemahan-kelemahan dan penanggulangannya, dan usaha-usaha pencapaian cita-cita/perencanaan masa depan.
  2. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bertingkah laku dalam hubungan sosial dengan teman sebaya, guru. Dan masyarakat luas.
  3. Mengembangkan sikap dan kebiasaan dalam disiplin belajar dan berlatih secara efektif dan efisien.
  4. .teknik penguasaan materi pelajaran, baik ilmu pengetahuan teknologi, dan kesenian.
  5. Membantu memantapkan pilihan karier yang hendak dikembangkan melalui orientasi dan informasi karier.
  6. Orientasi belajar di perguruan tinggi.
  7. Orientasi hidup keluarga.


E. Layanan Konseling Perorangan

1. Makna Layanan Konseling Perorangan

Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik yang memungkinkan peserta didik yang mendapatkan layanan langsung secara tatap muka denagn guru pembimbing/konselor dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahnnya.

Pelaksanaan usaha pengentasan permasalahan siswa, dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Pengenalan dan pemahaman permasalahan.
  2. Analisis yang tepat.
  3. Aplikasi dan pemecahan permasalahan.
  4. Evaluasi, baik evaluasi awal, proses, ataupun evaluasi akhir.
  5. Tindak lanjut.

2. tujuan layanan konseling perorangan

Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar klien memahami kondisi dirinya sendiri, lingkungannya, permasalahan yang dialami, kekuatan dan kelemahan dirinya, sehingga klien dapatmengatasinya.

3. isi layanan konseling peroranagan

Materi layanan konseliung perorangan  meliputi:

  1. Pemaqaaman sikap, kebiasan, kekuatan diri dan kelemahan, bakat, dan minat serta penyalurannya.
  2. Pengentasan kelemahan diri dan pengembangan kekuatan diri .
  3. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat, bertingkah laku sosial, baik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat.
  4. Mengembangkan sikap kebiasaan belajar yang baik, dan disiplin.
  5. Pemantapan pilihan jurusan dan perguruan tinggi.
  6. Pengembangan dan pemantapan kecendrungan karier dan pendidikan lanjutan yang sesuai dengan rencanma karir.
  7. Informasi karier, dunia kerja, penghasilan, dan prospek masa depan karir.
  8. Pengambilan keputusan sesuai dengan kondisipribadi, keluarga, dan sosial.

F. Layanan Bimbingan Kelompok

Adalah layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari nara sumner tertentu(terutama dari pembimbing/konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan,

Tujuan layanan bimbingan kelompok

Secara umum tujuan bimbingan kelompok adalh untuk mengembangkan kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi peserta layanan(siswa). Secara khusus, layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang perwujudan tinghkah laku yang lebih efektvif.

G. Layanan Konseling Kelompok

Layanan konseling kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untek pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok.

Tujuan konseling kelompok meliputi:

  1. Melatih anggota kelompok agar berani berbicar dengan orang banyak.
  2. Melatih anggota kelompok dapat bertenggang rasa terhadap teman sebayanya.
  3. Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota kelompok.
  4. Mengentaskan permasalahan-permasalahan kelompok.

Penyelenggaraan layanan konseling kelompok dan layanan kelompok merupakan dua jenis layanan yang saling keterkaitannya sangat besar. Keduanya mempergunakan dinamika kelompok sebagai media kegiatannya. Apabila dinamika dinamika kelompok dikembangkan dan dimanfaatkan secara efektif dalam kedua jenis layanan itu, maka hasilnya yang dapat diharapkan dicapai melalui kedua jenis layanan itu secara bersama-sama, kecuali hal-hal yang besangkut paut dengan pemahaman dan pengentasan masalah adalah suasana kejiwaan yang sehat, antara lain berkenaan dengan spontanitas, perasaan positif, peningkatan pengetahuan dan keterampilan sosial.

H. Layanan Konsultasi

Adalah layanan konseling yanga dilaksanakn oleh konselor terhadap seorwng pelanggan yang memungkinkan memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi atau permasalahan pihak ketiga.

Dalam layanan konsultasi, ada tiga yang tidak dapat dipisahkan, yaitu konselor, konsulti, dan pihak ketiga., konselor merupakan tenaga ahli konseling yang memiliki kewenangan melakukan pelayanan konseling sesuai dengan bidang tugasnya.

Tujuan layanan konsultasi adalh agar klien dengan kemampuannya sendiri dapat menangani kondisi atau permasalahan yang dialami oleh pihak ketiga. Selain itu agar konsulti memiliki kemampuan diri yang berupa wawasan, pemahaman, dan cara-cara bertindak yang terkait langsung dengan Susana atau permasalahan pihak ketiga.

I. Layanan Mediasi

Istilah “mediasi” terkait dengan istilah “media” yang berasal dari kata “medium” yang berarti perantara. Dalam literature islam istilah “mediasi” sama dengan”wasilah” yang juga berarti perantara. Berdasar arti diatas, mediasi bisa dimaknai sebagai suatu kegiatan yang mengantarai atau menjadi wasilah atau menghubungkan  yang semila terpisah. Melalui mediasi dua belah pihak yang sebelumnya tyerpisah menjadi saling terkait, saling mengurangi atau meniadakan jarak, saling memperkecil jarak perbedaan sehingga jarak keduanya menjadi lebih dekat.

Menurut prayitno (2004) layanan mediasi merupakan layanan yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan. Berdasarkan makna itu, layanan mediasi juga berarti layanan atau bantuan terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam kondisi bermusuhan.

BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud penyelanggaraan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sasran layanan, yaitu peserta didik. Jenis layanan tersebut perlu terselenggara sesuai dengan keempat bidang bimbingan yang telah duraikan terdahulu. Ada sejumlah layanan dalam bimbingan dan konseling di sekolah, antara lain: “

(1) Layanan orientasi,

(2) Layanan informasi,

(3) Layanan penempatan dan penyaluran,

(4) Layanan bimbingan belajar,

(5) Layanan konseling perorangan,

(6) Layanan bimbingan kelompok,

(7) Layanan konseling kelompok,

(8) Layanan konsultasi,

(9) Layanan mediasi.